Pemuda MTA Semarang Buka Pasar Murah

Pemuda MTA SemarangSEMARANG– Pemuda Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) Perwakilan Kabupaten Semarang mengadakan kegiatan pasar murah atau bazar yang menyediakan kebutuhan pokok kepada masyarakat umum pada, Kamis (14/05/2015). Selain Bazar, kegiatan lain seperti aksi sosial donor darah dan apel relawan pemilihan Bupati Kabupaten Semarang juga digelar untuk menyemarakkan acara tersebut. Turut hadir pada acara yang dipusatkan di halaman gedung MTA Cabang Suruh Kabupaten Semarang adalah Ketua Pemuda MTA Pusat, Dr. Eng. Wahyul Amien Syafeei, S.T., M.T., Ketua MTA Perwakilan Semarang, Budi Harjani, Danramil Kecamatan Suruh, Kapolsek Suruh, Kapten I Nyoman Swasma, dan Panwaslu Kab. Semarang, Renaldi.

Ketua Pemuda MTA Pusat Dr. Eng. Wahyul Amien Syafeei, S.T., M.T., dalam sambutannya memberikan nasihat kepada Pemuda MTA untuk bersemangat dalam menjalankan aktifitas dakwah Islam. Ia juga menekankan, setiap aktifitas yang dikerjakan oleh Pemuda MTA harus selalu berorientasi pada ibadah.

“Untuk mengharap ridho Allah SWT,” harapnya.

Kapolsek Suruh, Kapten I Nyoman Swasma saat mengunjungi acara Pasar Murah menyampaikan harapannya kepada Pemuda MTA Kab. Semarang untuk selalu mendukung program dakwah yang bermanfaat bagi umat. Selain itu, ia juga mengapresiasi kegiatan dakwah MTA yang selalu memberitahu pihak kepolisian.

“Tidak pernah meninggalkan Polsek dalam berbagai kegiatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda MTA Kabupaten Semarang sekaligus ketua panitia, Sutanto, S.Pd, M.Pd menyampaikan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Ukhuwah Islamiyah antara warga MTA dengan masyarakat dan sebagai sarana syiar Islam kepada masyarakat umum. Semoga dengan terselenggaranya kegiatan yang bertemakan “Indahnya Kebersamaan” ini dapat memotivasi Pemuda MTA untuk selalu berkarya.

“Motivasi berkarya bagi masyarakat dari Pemuda MTA Kabupaten Semarang,” pungkasnya.

Pada acara Pasar Murah ini panitia menyediakan 100 stand yang terdiri dari stand sembako, pakaian pantas pakai, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya. Untuk aksi donor darah panitia menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Semarang. Sedangkan apel pemuda dan warga MTA Kabupaten Semarang sejumah 150 orang untuk aksi sosial relawan pengawas pemilihan Bupati bekerjasama dengan Panwaslu Kab. Semarang. [Abdul Wahid]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Gambar
Penulisan huruf Arab Melayu dapat di rumuskan menjadi beberapa kaidah, yaitu : Kaidah ke-1  : setiap suku kata yang diawali dan diakhiri dengan konsonan, cukup dituliskan konsonannya (tidak diberi saksi). Contoh : Tem-pat :  ﺗﻤﻓﺖ Ham-pir :  ﻫﻣﻓﺮ Pin-tar :  ﻓﻧﺗﺮ Tang-kas :  ﺗﻌﮑﺲ Cer-mat :  ﭽﺮﻤﺖ
Baca selengkapnya

Ringkasan novel Edensor

Gambar
Identitas Buku: Judul Novel     : Edensor Pengarang       : Andrea Hirata Penerbit           : Klub Sastra Bentang Tahun terbit     : 2007 Tebal buku       : 306 hlm. Setelah saya membaca novel yang berjudul “Edensor” karya Andrea Hirata ini ternyata berkisah tentang dua anak Melayu asal Belitong yaitu Ikal dan Arai yang mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk melanjutkan sekolahnya di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis. Setelah menerima surat keputusan bahwa mereka diterima melanjutkan kuliah di Universite De Sorebone, Paris, Prancis mereka langsung berangkat ke Paris. Sesampainya di sana, mereka tidak diperbolehkan untuk tinggal di asrama yang telah disediakan karena ada kesalahan dalam pengurusan administrasi yang mereka lakukan. Akhirnya mereka harus tidur di taman saat sedang terjadi badai salju.
Baca selengkapnya

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili

Gambar
Biografi Nama lengkap Abdul Rauf Al-Singkili adalah Amin al-Din Abdul Rauf ibn Ali al-Jawi al-Fansuri As-Singkili. Dia diperkirakan lahir di Singkel, Kabupaten Aceh Selatan pada 1620 M. Ayahnya seorang guru dan mubalig yang bernama Ali berasal dari Persia atau Arabia yang datang dan menetap di Singkil, Aceh, pada akhir abad ke-13. Sesuai dengan gelaran al-Fansuri, ibu Abdul Rauf berasal dari Desa Fansur Barus. Sedangkan gelaran al-Singkili karena dia lahir di daerah Singkel, Aceh. Pada masa mudanya, ia mula-mula belajar agama Islam pada ayahnya sendiri.
Baca selengkapnya