Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Awal Mula Pengajian Umum Ahad Pagi MTA Solo

Gambar
Sekembalinya Ustadz Dullah dari Pulau Bali, ia langsung giat merintis kelompok pengajian yang bertemakan kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah di sejumlah tempat. Kegiatan dakwah itu antara lain menjadi penceramah di Balai Muhammadiyah, Nahdhatul Muslimat Kauman dan Pengajian Tauhid yang dilaksakan tiap hari Ahad pagi di Kemlayan, Serengan, Solo. “Pengajian Tauhid itu adalah pengajian yang diselenggarakan oleh orang Padang yang tinggal di Kota Solo,” kata Ustadz Yoyok serta menjelaskan bahwa Pengajian Tauhid ini bukan merupakan rintisan pengajian umum Ahad Pagi yang rutin diselenggarakan oleh MTA hingga saat ini.

Malem Siji Suro

Gambar
Karya: Abdul Wahid Ketika cahaya senja mulai hiasi langit kota Solo di sebelah barat, aku baru benar-benar merasa menginjakkan kaki di kota Solo. Sudah 10 tahun aku meninggalkan kota ini untuk mengais rejeki di kota penuh kemacetan, Jakarta. “Kota Solo memang ngangeni,” batinku.

Titik Berirama

Gambar
Gerimis, Rintik-rintik mengiringi senja. Suara burung Sriti beradu ditengah gerimis. Kemudian hujan turun dan senja telah pergi. Sungguh hujan ini membawaku ke alam tangis sejati. Tak perlu ada orang yang datang untuk menyeka air mata kehujanan. Hujan, Adalah kumpulan titik air yang berirama Iramanya membuat suasana tangis tak di rasa Aku memilih menangis di tengah hujan Agar tak seorang pun sadar akan tangisku Teriakanku pun sirna diterjang petir yang bergemuruh. Seorang wanita berkerudung cokelat menghampiriku, Ia membawakanku sebuah payung, Dari kejauhan dia tlah terlihat anggun, Begitu dekat, hatiku berdebar dibuatnya. Oh bidadariku. Kau selalu muncul di saat aku sedang bersedih, Kau datang dengah sebongkah ketulusan senyum, Senyum tulus yang memberiku kekuatan menembus kelabu. Oh bidadariku. Kini, aku menunggumu kembali, Ditengah derasnya hujan badai aku menangis Namun kau tak kunjung datang. Ternyata. Kini kau telah bersemaya

Malaikat Cinta yang Kuberi Nama Ibu

Gambar
Karya: Abdul Wahid Di dalam diam aku mengagumimu. Keteduhan hati yang terlihat di balik wajah yang disinari oleh temaram rembulan. Indah. Sungguh sangat indah. Seindah bulan purnama. Ketika diam adalah sebuah keteduhan. Aku ingin hadir dalam diammu. Hadir untuk turut berteduh di bawah relung-relung hatimu yang penuh akan keteduhan. Keteduhan hati seorang ibu. Karena d i dalam diam aku mengagumimu. Ibu. Pagi ini. Di desaku. Embun pagi masih bertebaran di dedaunan. Kabut tipis membawa aroma dingin menusuk tulang. Pelan-pelan fajar menghilang. Tergantikan oleh mentari yang masih malu untuk menampakkan diri. Burung-burung mulai mengepakkan sayap-sayapnya. Berterbangan mengiringi langkah pak Tani menuju sawah.

Jalan Terjal Perintis Majalah Respon Menjadi Guru Besar di UNS Solo [1]

Gambar
Suasana sejuk nan cerah menghiasi pelataran Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada Kamis, (26/05/2016) pagi. Terlihat banyak orang yang sibuk menyiapkan acara pengukuhan salah seorang dosen Sastra Inggris sebagai guru besar ke-178 di UNS Solo . Salah satu kesibukan yang terlihat adalah kesibukan petugas satuan pengamanan (satpam) yang mengatur lalu lintas di ruas-ruas ja l an yang ada di dalam kampus . Sejumlah pramusaji juga terlihat sibuk menyiapkan bermacam-macam hidangan prasmanan. Sedangkan para pramupintu tengah menyiapkan diri dengan setelan jas bergaya modern untuk menyambut kedatangan para tamu dan mempersilakan mereka menempati tempat duduknya.