Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Bendera Pusaka Dan Saat Kematian Soekarno

Gambar
8 April 2013 Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan Nasution di tahun 1967 dam MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam. Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno tidak bersahabat lagi. “Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari sekarang!”. Bung Karno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca sesuatu di ruang itu. “Mana kakak-kakakmu” kata Bung Karno. Guruh menoleh ke arah Bapaknya dan berkata “Mereka pergi ke rumah Ibu”. Rumah Ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru. Bung Karno berkata lagi “Mas Guruh, Bapak tidak boleh lagi tinggal di Istana ini lagi, kamu persiapkan barang-barangmu, jangan kamu ambil lukisan atau hal lain, itu punya negara”, kata Bung Karno, lalu Bung Karno melangkah ke arah ruang

Tabayun Sebagai Salah Satu Produk Budaya Islam Sepanjang Zaman untuk Terciptanya Tatanan Masyarakat Bersih dan Berkeadilan

Gambar
“ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu me nyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujurat : 6) Mulut itu laksana sebuah pedang tajam yang bermata dua. Dengan mulut kita dapat menuju ke surga namun dengan mulut pula kita bisa terjerumus ke jurang neraka. Hal ini sangat tergantung bagaimana cara kita mengolah dan mengelola mulut tersebut. Dengan mulut kita bisa berkata. Perkataan baik bisa menjadi kebiasaan bila selalu diulang-ulang. Begitu pula dengan sebaliknya, perkataan kita bisa menjadi kebiasaan yang buruk nan hina bila terus diulang-ulang. Dalam menyelesaikan suatu   masalah, ada satu faktor penting yang menjadi dasar pijakan, yaitu informasi. Bagaimana pun, seseorang dalam mengambil keputusan berdasarkan kepada pengetahuan, dan pengetahuan berdasar kepada informasi yang sampai kepadanya. Jika

Ada Apa Antara Mulutku dan Mulutmu?

Gambar
“ Kebaikan adalah kebiasaan baik dan keburukan adalah kebiasaan buruk. Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya maka Allah akan memahamkan agama kepadanya.” (HR. Ibnu Majah) Mulut itu laksana sebuah pedang tajam yang bermata dua. Dengan mulut kita dapat menuju ke surga namun dengan mulut pula kita bisa terjerumus ke jurang neraka. Hal ini sangat tergantung bagaimana cara kita mengolah dan mengelola mulut tersebut. Dengan mulut kita bisa berkata. Perkataan baik bisa menjadi kebiasaan bila selalu diulang-ulang dengan perkataan kebaikan. Begitu pula dengan sebaliknya, perkataan kita bisa menjadi kebiasaan yang buruk nan hina bila terus diulang-ulang. Dengan perkataan saja tidaklah cukup untuk melakukan perubahan. Apalagi jika tidak berkata-kata sama sekali. Berkata-kata dengan karya jauh lebih kuat pengaruhnya dibandingkan berkarya dengan kata-kata namun tak ada hasilnya (Baca:omong kosong). Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang-orang yang menye