Sastra Arab UNS Pentaskan Drama Ahlul Kahfi

SOLO, MuslimDaily.net – Kisah tentang manusia yang tertidur di dalam gua selama 300 tahun dipentaskan dalam bentuk drama pada Ahad (28/12/2014) malam. Pentas drama berbahasa Arab ini berjudul “Kisah ahlul Kahfi, di Balik Misteri 300 Tahun Tertidur” yang dipentaskan oleh mahasiswa jurusan Sastra Arab Universitas Sebelas Maret Solo yang tergabung dalam kelompok Teater Oase. Gedung teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) menjadi saksi bisu berlangsungnya acara pementasan darma tersebut.

Drama Ahlul Kahfi ini disutradarai oleh Muhammad Muqorobbin. Ahlul Kahfi menceritakan kitah tiga orang lelaki dan satu ekor anjing yang terjebak di dalam gua selama 300 tahun. Nama ketiga lelaki adalah Misliniya, Marnus, Yimlikha dan seekor anjing bernama Qithmir. Berikut cerita singkat drama Ahlul Kahfi dalam bahasa Indonesia.
Namaku Miliniya. Sebenarnya tak ada yang istimewa dariku, kecuali cerita kehidupanku yang melanggar hukum waktu. Bagiku kehidupan begitu sangat rumit. Aku tak mengerti, bahkan sampai tubuhku melekat dibebatuan tua ini, di tempat yang sangat pengap ini. Mungkin jika aku menceritakan semua yang aku alami, kau akan sulit percaya, bahkan tak akan percaya.
Aku tak mengerti, aku masih mengingatnya dengan jelas, kota Tharsus, raja Diqyanus, senyum priska, ah.. semua cerita-cerita itu mengaduk-aduk benakku.
Aku masih mengingatnya..
Saat aku harus berlarian mengendap-endap, pergi menemui Priska, gadis pujaan hatiku itu... bahkan dengan wajah paniknya pun ia tetap terlihat cantik. Ia menggengam erat kalung salib pemberianku, ia selalu menggenakannya, setiap kali aku membacakan kitab untuknya, wajah ingin taunya sangatlah anggun dan mempesona, meski aku tahu ia tidak begitu mengerti apa yang aku bacakan. Setidaknya aku senang berada di sampingnya, dan aku ingin menunjukkan jalan kebenaran untuknya.
Namun, kebahagianku tidaklah berlangsung lama, saat aku harus berlari meninggalkan kota Tharsus, meninggalkan semua yang aku miliki, dan meninggalkan Priska. Aku tau ia akan tetap menantiku, ada janji suci yang terikat diantara kami, dia telah berjanji padaku dan aku telah berjanji kepadaya.
Kau tahu, saat aku bangun dari tidurku. Hal-hal aneh terjadi, semua aneh, bahkan aku tak mengenali diriku sendiri, seluruh wajahku dipenuhi rambut-rambut, punggungku terasa sakit, dan begitu pula dengan kedua temanku Marnus dan Yimlikha.
Keanehan membungkus seisi kota, bukankah aku hanya tidur selama semalam, mengapa kota Tharsus, bukan lagi kota yang aku kenali, apakah mungkin perubahan terjadi hanya dalam sehari saja? Jalan-jalan kota telah berubah, aku tak mengenali kota ini, apakah aku sedang bermimpi, bahkan uang yang kami miliki tak bisa lagi digunakan untuk membeli makanan.
Namun, kau tahu, hal yang paling membuat benakku sakit seakan-akan ada duri dalam jiwaku, Priska.. dia tidak lagi menggenaliku, aku berpikir dia akan segera berlari ke arahku saat ia melihatku, tapi ia menganggapku hantu, ia tak ingin mendekatiku. Bisakah kau bayangkan, seseorang yang kau cintai, tiba-tiba tak mengenalimu lagi, bahkan tak ingin mendekatimu? Ini membuat seakan seluruh tentara kota Tharsus menghujamku dengan tombak mereka, atau mungkin lebih menggerikan dari itu.
Ya.. hal yang aku takutkan pun terjadi, kenyataan itu adalah kenyataan, kenyataan bahwa ada jarak beratus-ratus tahun antara aku dan Priska, malam itu aku tau, Priska telah menungguku beratus-ratus tahun yang lalu di ruangan itu, malam itu pula aku menyadari bahwa aku bukanlah mahkluk zaman ini, dan tak ada yang bisa ku lakukan, dia bukanlah Priska yang aku cintai, dan ini juga bukanlah zaman dimana aku hidup, ya.. benar, aku adalah hantu di zaman ini, dan seperti perkataan teman-temanku, tempatku ada di gua. Aku akan kembali ke gua, aku akan meneruskan takdirku, entah takdir apa yang akan Tuhan tuliskan untukku.
Kau tahu.. di dalam gua aku hanya tidur, berharap semua hal akan kembali seperti semula, tanpa makanan dan minuman, aku bersama Marnus, Yimlikha ditambah seekor anjing Qithmir, ya kami hanya tidur, tidur untuk mati.

Teater Oase sendiri dibentuk pada tanggal 11 November 2013 yang memiliki ciri khas menggunakan bahasa Arab dalam setiap pementasan drama. Selain itu, Teater Oase memiliki tujuan untuk memperkenalkan karya sastra Timur Tengah melalui dialog dan akting di dalam sebuah pertunjukan drama. [Abdul Wahid]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Ringkasan novel Edensor

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili