Ringkasan Materi Drama


Sejarah singkat Drama
Sebelum ke pengertian drama, simak dulu sejarah singkatnya. Drama sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bukti tertulis mengungkapkan drama sudah ada sejak abad V SM. Naskah drama tersebut ditulis oleh Aeschylus yang hidup antara tahun 525 – 456 SM. Drama lahir sebagai upacara keagamaan yang berisi nyanyian dan puji-pujian. Lambat laun upacara tersebut berkembang dengan adanya gerak dalam sebuah cerita. Cerita tersebut mulai berkembang dan mengadaptasi peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Semula drama hanya sederhana. Semakin lama, drama berkembang mengikuti perkembangan zaman. Saat ini drama semakin menarik dengan adanya lakon, pemain yang terlatih, tata panggung, iringan, tata rias, dan tata busana yang digunakan.


Pengertian Drama
Menurut etimologi (asal-usul kata), kata drama berasal dari bahasa Yunani, dram yang berarti gerak.  Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, drama diartikan sebagai cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.
Jenis-jenis drama ada tiga yaitu,
A. Berdasarkan penyajian lakon
1. Tragedi, drama yang ceritanya penuh dengan kesedihan.
2. Komedi, drama yang ceritanya penuh kelucuan sehingga penonton tertawa.
3. Tragikomedi, drama yang isi lakonnya penuh kesedihan, tetapi juga mengandung lakon-lakon mengembirakan dan menggelikan.
4. Opera, drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi musik.
5. Melodrama, drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik.
6. Farce, drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
7. Tablo, jenis drama yang mengutamakan gerak
8. Sendratari, gabungan antara seni drama dengan seni tari.

B. Berdasarkan sarana
1. Drama Panggung, drama yang dimainkan oleh para aktor di panggung pertunjukan.
2. Drama Radio, drama yang tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat radio.
3. Drama Televisi, drama yang dapat dilihat dan didengar, tetapi tidak bisa diraba dan hanya disiarkan di televisi.
4. Drama Fillm, sama dengan drama televisi. Bedanya, drama film ditayangkan pada layar bioskop.
5. Drama Wayang, drama yang para tokohnya digambarkan dengan wayang atau golek dan dimainkan oleh dalang.
6. Drama Boneka, drama yang hampir sama dengan drama wayang. Bedanya drama boneka digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.

C. Berdasarkan ada atau tidaknya naskah
1. Drama tradisional adalah tontonan drama tradisional yang dipentaskan tanpa tuntutan naskah.
2. Drama modern adalah drama yang dipentaskan berdasarkan naskah berisi dialog dan akting para pemain yang benar-benar diterapkan.

Struktur teks drama
A. Prolog
Merupakan kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog berperan menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon cerita yang akan disajikan. Prolog sering berisi sinopsis lakon, perkenalan tokoh-tokoh, serta berbagai konflik yang akan terjadi di panggung.
B. Dialog
Merupakan percakapan para pemain. Dialog memiliki peran penting. Artinya, alur cerita drama diketahui oleh penonton lewat pemainnya. Dialog terdiri atas tiga bagian sebagai berikut:
     => Orientasi
Orientasi merupakan tahap perkenalan atau pelukisan awal cerita. Orientasi menentukan aksi dalam waktu dan tempat, memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi suatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita, dan kadang-kadang berisi bayangan resolusi yang akan dibuat dalam cerita tersebut.
     => Konflik/Komplikasi
Konflik atau kompilasi merupakan bagian tengah cerita. Bagian ini memaparkan tahap para pemain drama sudah terlibat dalam persoalan pokok.
     => Resolusi atau Denouement
Merupakan tahap suatu konflik mereda atau menurun. Tokoh-tokoh yang memanaskan situasi atau meruncingkan konflik telah mati atau menemukan jalan pemecahan. Dalam tahap ini, konflik sudah tidak ada lagi.
C. Epilog
Merupakan kata penutup yang mengakhiri pementasan. Epilog sering berisi kesimpulan atau ajaran yang diambil dari tontonan drama.

Unsur-unsur drama
Konflik
Pertentangan antarmasalah dalam drama.
Dialog
Percakapan antar tokoh dalam drama
Alur Cerita
Tahapan cerita dalam drama.
Amanat
Gagasan yang tersirat dan mengandung ajaran moral didaktis
Latar/Setting
latar yang mengambarkan tempat, suasana, budaya.
Penokohan
A. Berdasarkan sifat
     1. Tokoh Protagonis adalah tokoh utama yang mendukung cerita.
     2. Tokoh Antagonis adalah tokoh penentang cerita dan menentang tokoh utama.
     3. Tokoh Tritagonis adalah tokoh pembantu, baik pembantu untuk tokoh protagonis maupun tambahan dalam mata rantai cerita.
B. Berdasarkan perannya
     1. Tokoh Sentral adalah tokoh-tokoh paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
     2. Tokoh Utama adalah tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral, dapat juga sebagai perantara tokoh sentral yang disebut dengan tritagonis.
     3. Tokoh Pembantu adalah tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita. Tidak semua drama menampilkan tokoh pembantu.


unduh materi dalam bentuk MS Word
unduh materi dalam bentuk Power Point

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Ringkasan novel Edensor

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili