Ringkasan Singkat Novel Salah Pilih

 Sebelum saya menyajikan ringkasan isi buku, saya akan sajikan terlebih dahulu tentang indentitas buku sebagai berikut;
ð  Judul                     : Salah Pilih
ð  Penulis                   : Nur Sutan Iskandar
ð  Penerbit                 : Balai Pustaka
ð  Tempat Terbit        : Jakarta
ð  Tahun Terbit          : 1928 (Cetakan Pertama)
ð  Tebal Buku            : 232 Halaman
ð  ISBN                     : 979-407-178-1

Buku/novel Salah Pilih menceritakan tentang kisah cinta seorang pemuda kaya dengan seorang gadis yatim piatu yang diangkat anak oleh orangtua si pemuda. Cerita dimulai dari seorang ibu yang bernama Mariati yang tinggal di rumah gadang di Sumatera Barat. Ibu Mariati ditemani oleh Masniah, serta seorang anak angkat yang lembut dan penuh kasih sayang bernama Asnah. Cerita menjadi menarik ketika anak kandung Bu Mariati, Asri, yang sedang sekolah di negeri seberang (Batavia) akan pulang kampung. Kepulangan Asri ke kampung halaman membawa kegembiraan bagi ibunya dan Asnah. Asri tidak akan melanjutkan sekolah di negeri seberang lagi karena mengikuti nasihat ibunya agar tinggal di kampung. Akan tetapi, kepulangan Asri membawa kegelisahan bagi Asnah yang secara diam-diam mencintai kakak angkatnya itu.
Asnah sendiri hanyalah anak angkat yang diadopsi oleh Bu Mariati dari sepasang suami istri yang telah meninggal. Tak lama tinggal di kampung, Asri sudah mendapat pekerjaan sebagai clerk di instansi pemerintahan setempat. Betapa senang hati ibunya dan Asnah. Ibu Mariati kemudian meminta Asri untuk menikah. Saat proses mencari calon istri, Asri meminta pendapat kepada Asnah. Sebagai seorang adik, Asnah berusaha memberikan pendapat yang membuat kakaknya bahagia. Namun, kegalauan melanda hati Asnah. Apalagi ketika Asri memilih Saniah, putri seorang bangsawan sebagai istrinya. Bu Mariati dan Asnah merasa sedih dengan pilihan Asri. Mereka menilai Saniah sebagai perempuan yang memiliki perilaku tidak baik, sombong, dan membeda-bedakan golongan manusia. Sikap dan perilaku Saniah yang demikian ini merupakan hasil didikan dari ibunya, Rangkayo Soleah. Sementara itu, Asri adalah pemuda yang baik dan sayang pada keluarganya. Walaupun demikian, Asnah berjanji kepada Bu Mariati untuk menjaga kedamaian di rumah gadang.
Pada masa awal pernikahan seringkali terjadi pertengkaran antara Asri dan Saniah. Beberapa kali Saniah mengusir Asnah, sehingga membuat Bu Mariati merasa sedih. Walaupun Asnah adalah anak angkat, tapi Bu Mariati selalu memperlakukan Asnah layaknya seorang anak kandung. Asri pun marah pada Saniah karena perilaku Saniah yang kasar terhadap Asnah. Hal tersebut semakin membuat Saniah benci dan cemburu pada Asnah. Perasaan sedih karena melihat Saniah selalu bertengkah dengan Asnah membuat Bu Mariati sakit cukup lama dan akhirnya meninggal dunia. Wafatnya Bu Mariati membuat Saniah merasa bebas di rumah gadang.
Kepergian Bu Mariati tidak membuat perilaku Saniah berubah. Dia semakin curiga dan marah pada Asri yang beberapa kali terlambat pulang dan terkadang tidak pulang. Saking marahnya, Saniah pergi tanpa pamit pada suaminya ke rumah ibunya. Tiba di rumah ibunya, Saniah dan ibunya pergi ke luar kota untuk menemui saudaranya. Diperjalanan mobil mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan Saniah dan ibunya meninggal dunia. Tak lama setelah Saniah meninggal Asnah dan Asri menikah. Namun, pernikahan mereka mendapat ejekan dari orang-orang dikampung. Hal ini terjadi karena Asnah dan Asri dianggap sebagai satu suku yang dalam adat Minangkabau tidak boleh menikah. Untuk menghindari cemoohan dan fitnah, mereka pindah ke Jakarta untuk merajut rumah tangga. Suatu hari, mereka mendapat kabar dari orang kampung bahwa Asri dipilih menjadi kepala kampung. Akhirnya mereka pulang ke kampung dan hidup bahagia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Ringkasan novel Edensor

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili