Penyesalan Sunyi

Karya: Abdul Wahid

Sebuah ketidakpastian itu kini mulai menjerembab. Pahit getir menghias jalan terjal. Kesunyian menghampar sepanjang jalan. Hambar rasa hidup tanpa Tuhan. Terombang ambing dalam belaian kehinaan. Sunyi. Tidak pasti. Aku mau jalan kemana?. Tak ada tujuan kecuali aku hidup senang ribuan tahun. Tapi, Sekepal tanah jatuh menghantam kayu di atasku. Ribuan butir tanah menyusul menghantamku. Sunyi. Dingin. Mereka pergi. Tak satupun ada yang menemaniku. Sunyi. Rindu. Penyesalan. Aku ingin kembali.
SOLO, 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Ringkasan novel Edensor

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili