Lansia dari Perspektif Psikologi
Pada umumnya, psikolog
menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa sampai usia 40 atau
45 tahun, dan pertengahan masa dewasa antara usia 40-45 sampai sekitar usia 65
tahun. Serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung sekitar usia 65 tahun
sampai meninggal.
Perkembangan fisiknya,
mulai dari kesehatan badan pada usia 28-25 tahun memiliki kekuatan yang
terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat cepat, reproduktif berada di tingkat
paling tinggi. Di umur 40 tahun barulah terdapat perubahan penting yang terjadi
pada masa dewasa awal ini yaitu menurunnya kekuatan fisik dan psikologis. Di
masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan fisik semakin terlihat
sebagai akibat dari psoses penuaan.
Untuk kemampuan
kognitif terus terjadi perkembangan selama masa dewasa akan tetapi tidak semua
mengarah pada peningkatan potensi terjadi terutama pada masa dewasa akhir.
Kemrosotan memori juga terjadi, bukan dikarenakan faktor umur melainkan
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit kekacauan otak atau karna
kecemasan dan depresi.
Selama masa dewasa
dunia sosial dan personal dari individu menjadi luas dibandingkan dengan
masa-masa sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan
yang dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial selama masa dewasa dan tua ini ditandai dengan 3 gejala penting
yaitu keintiman, generatif (kekhawatiran yang mendalam), dan integritas (merasa
hidupnya tidak berarti dan ketakutan akan kematian).
Pengertian
Lansia
Lansia atau lanjut usia
merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam
proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan
dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 60 tahun sampai meninggal.
Meskipun seseorang
masih kuat dalam fisiknya ataupun bisa bekerja untuk mencari nafkah bila ia
sudah berumur 60 tahun maka orang tersebut dinamakan orang yang lanjut usia.
Bila melihat pengertian ini maka masa lanjut usia bukan didasarkan karena
ketidakmampuan dalam bekerja ataupun berkurangnya atau menurunnya kondisi fisik
seseorang yang tua, tapi dilihat atas dasar kronologi usia. Meskipun orang yang
lanjut usia mayoritas mengalami penurunan kondisi fisik (kesehatan) karena
penuaan. Bagaimanapun proses menua pada manusia, juga pada makhluk hidup
lainnya, ialah proses alami dan merupakan suatu kemutlakan hukum alam yang
pasti terjadi.
Ciri-ciri
lansia
Menurut Elizabeth Hurlock terdapat
beberapa ciri-ciri orang lansia, yaitu:
1) Usia
lanjut merupakan periode kemunduran.
Kemunduran
pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran
dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting
dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila
memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka
kemunduran itu akan lama terjadi.
2) Orang
lanjut usia memiliki status kelompok minoritas.
Lansia
memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang
tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh
pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu
seperti lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya dari pada mendengarkan pendapat
orang lain.
3) Menua
membutuhkan perubahan peran.
Perubahan
peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala
hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan
sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
4) Penyesuaian
yang buruk pada lansia.
Perlakuan
yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan
konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk.
Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.
Perkembangan
yang Terjadi Pada Lansia
a)
Perkembangan
fisik
Perkembangan fisik pada
masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan
mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa
lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Perkembangan masa
dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat
rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan,
dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan baru dalam penelitian
proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan
hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki.
Terdapat sejumlah perubahan fisik yang
terjadi pada periode lansia yaitu:
· Perubahan
fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel tubuh.
Penurunan mitosis menyebabkan
kecepatan jumlah sel yang rusak tidak seimbang dengan jumlah sel yang baru.
Keadaan ini menyebabkan tubuh lebih banyak kehilangan sel, daripada jumlah sel
yang baru sebagai pengganti. Diperkirakan orang berusia antara umur 65 – 70
tahun akan kehilangan 20% dari keseluruhan sel-sel saraf yang dimilikinya.
· Pertumbuhan
dan reproduksi sel-sel menurun.
Pada proses ini terjadi
banyak kegagalan dalam pergantian sel-sel tersebut sehingga lansia lebih lama
sembuh apabila mengalami sakit. Tubuh
mulai kehilangan sel-sel yang menyebabkan penurunan kekuatan dan efisiensi
fungsi tubuh, dan kemampuan indera perasa pada lansia. Hal ini terkait dengan
perubahan otot, yaitu terjadinya penurunan zat kolagen yang berfungsi untuk
menjaga elastisitas.
· Penurunan
Dorongan Seks.
Secara psikologis tidak
ada alasan mengatakan bahwa orang yang sudah tua tidak dapat lagi menikmati
hubungan seks dengan pasangannya, bahkan wanita mengalami pembaruan minat dan
kesenangan terhadap hubungan seks. Pada pria yang telah mengalami klimakterium
akan memerlukan waktu lama untuk mencapai ereksi dan lebih lama jarak periode
refactory, namun bukan berarti mereka terkena impoten. Terpeliharanya ekspresi
seksual tergantung pada kesehatan fisik dan mental lansia tersebut.
Menurut Hurlock terjadi
perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanya adalah:
- Daerah
kepala
ð Hidung
menjulur lemas.
ð Bentuk
mulut akan berubah karena hilangnya gigi.
ð Mata
kelihatan pudar.
ð Dagu
berlipat dua atau tiga.
ð Kulit
berkerut da kering.
ð Rambut
menipis dan menjadi putih
- Daerah
Tubuh
ð Bahu
membungkuk dan tampak mengecil.
ð Perut
membesar dan tampak membuncit.
ð Pinggul
tampak menggendor dan tampak lebih besar.
ð Garis
pinggang melebar.
ð Payudara
pada wanita akan mengendor
- Daerah
persendian
ð Pangkal
tangan menjadi kendor dan terasa berat.
ð Kaki
menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol.
ð Tangan
menjadi kurus kering.
ð Kaki
membesar karena otot-otot mengendor.
ð Kuku
tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.
Pada umumnya perubahan
pada masa lansia meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem
organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan,
kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal,
genito urinaria, endokrin dan integumen.
a) Sistem
pernafasan pada lansia.
Kapasitas pernafasan
pada lansia akan menurun pada usia 60 hingga 80 tahun sekalipun tanpa penyakit.
Paru-paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan diafragma melemah.
Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang dewasa lanjut dapat memperbaiki
fungsi paru-paru dengan latihan latihan memperkuat diafragma.
b) Perubahan
Sistem Saraf.
i.
Mengecilnya syaraf panca indera.
ii.
Otak dan sistem syaraf. Aspek yang
signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuron neuron itu tidak
mengganti dirinya sendiri. Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh dan
memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya
untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir.
iii.
Lambat dalam merespon dan waktu untuk
berfikir.
c) Perkembangan
Sensori.
Perubahan sensori fisik
masa dewasa akhir melibatkan indera penglihatan,pendengaran, perasa, pembau,
dan indera peraba. Pada masa dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa
mulai dirasakan dan terjadi mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap
gelap lebih menjadi lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia
membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika
keluar dari ruangan yang terang menuju ke tempat yang agak gelap.
Penurunan penglihatan
ini biasanya dapat dirunut dari pengurangan kualitas dan intensitas cahaya yang
mencapai retina. Di puncak usia tua, perubahan ini mungkin disertai oleh
perubahan perubahan kemunduran dalam retina, menyebabkan beberapa kesulitan
dalam penglihatan.
Meskipun pendengaran
dapat mulai pada masa dewasa tengah, hal itu biasanya tidak banyak membawa
kesulitan sampai masa dewasa akhir. Pada saat itu banyak sekali alat bantu
pendengaran yang bisa dipakai untuk bantuan pendengaran. Tuli, biasanya
disebabkan oleh kemunduran selaput telinga, syaraf penerima penerima suara
didalam telinga. Selain berukurangnya penglihatan dan pendengaran, juga
mengalami penurunan dalam hal kepekaan rasa dan bau. Kepekaan terhadap rasa
pahit dan masam bertahan lebih lama dibandingkan dengan rasa manis dan asin.
d) Perubahan
panca indera yang terjadi pada lansia.
Mulai pada usia 70
tahunan, indera penciuman, penglihatan dan pendengaran akan mengalami penurunan
fungsi seiring dengan bertambahnya usia.
Berikut ini perubahan–perubahan pada panca
indra tersebut diantaranya:
ü Penglihatan
- Kesulitan
melihat warna.
- Sfingter
pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
- Lensa lebih
suram (kekeruhan pada lensa).
- Meningkatnya
ambang pengamatan sinar. Yaitu daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
- Menurunnya
lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
ü Pendengaran
Pres-bycusis
(gangguan pada pendengaran) adalah hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 40% terjadi pada usia
diatas umur 65 tahun.
ü Peraba
- Kemunduran
dalam merasakan sakit.
- Kemunduran
dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
- Perubahan
cardiovaskuler pada usia lanjut.
Tidak lama berselang,
akan terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung sekalipun pada
orang yang sehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung
tidak muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia pada
masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang
sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas meningkat
bukan menurun.
b)
Perkembangan
Kognitif
Ø Perkembangan
Intelektual
Menurut david Wechsler,
kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme
sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai
puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara
terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
Ketika lansia
memperlihatkan kemunduran intelektualiatas yang mulai menurun, kemunduran
tersebut juga cenderung mempengaruhi keterbatasan memori tertentu. Misalnya
seseorang yang memasuki masa pensiun, yang tidak menghadapi tantangan-tantangan
penyesuaian intelektual sehubungan dengan masalah pekerjaan, dan di mungkinkan
lebih sedikit menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat
beberpa hal, jelas akan mengalami kemunduran memorinya. Menurut Ratner
et.al(desmita)penggunaan bermacam-macam strategi penghafalan bagi orang tua ,
tidak hanya memungkinkan dapat mencegah kemunduran intelektualitas, melinkan
dapat menigkatkan kekuatan memori pada lansia tersebut.
Kemerosotan intelektual
lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan,
disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi
kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah
satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah
dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan
intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
c)
Perkembangan
Psikososial
Akibat perubahan Fisik
yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran
dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang
secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya
karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya
sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam
berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik
dan berkurangnya komitmen.
Menurut Erikson dalam
bukunya Desmita perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga
gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.
d)
Perkembangan
Keintiman
Keintiman dapat
diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman
dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan
orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini
merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa
akhir.
e)
Perkembangan
Generatif
Generativitas adalah
tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama masa
pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir,
pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi
memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak
muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang
tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali
kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk
dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
f)
Perkembangan
Integritas
Integritas merupakan
tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas paling tepat
dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara
benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil
melakukan penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam
kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi
perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial
dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian.
Tahap integritas ini
ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang yang tengah
berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang usia lanjut.
Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan seseorang. Meskipun
masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati, namun karena penurunan fisik
atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang tidak
menrasa berdaya.
Terdapat beberapa
tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri dari keterlibatan sosial:
1) Ketika
masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin lepas dari peran dan
aktifitas selama ini.
2) Penyakit
dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri
sendiri secara berlebihan.
3) Orang-orang
yang lebih muda disekitarnya cenderung menjauh darinya.
4) Pada
saat kematian semakin mendekat, orang ingin seperti ingin membuang semua hal
yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.
Komentar
Posting Komentar