Pohon Kerinduan
Oleh: Abdul Wahid*
Semburat senja muncul dibalik dedaunan
Pisang
Rindang pohon jambu meneduhkan mentari
Hamparan lautan sawah menyuguhkan
kedamaian
Dinginya malam terobati oleh segelas
Lempuyang
Aku teringat,
Di waktu Senja, di sore itu
Tatkala terduduk di tepi sungai
Kulihat bunga bertebaran di tepian
sungai Tuntang
Teriakan anak-anak menerbangkan
layang-layang mengiringi laju keindahan suara riak air
Senja ini terasa sejuk
Seperti kesejukan yang pernah kugapai dibalik
pohon kerinduan
Pohon yang berakar Lempuyang
Berbatang Pisang
Berbuah Jambu
Dan, berbiji Padi
Aku rindu desaku
Desa yang membesarkanku
Kenangan demi kenangan terukir indah di
tiap sudutnya
Desa yang penuh akan tanaman Lempuyang,
pisang, jambu, dan Padi
Sungguh, aku rindu. Inginku segera
kembali
Kembali untuk mengabdikan diri bersama
sahabat satu desaku
Demak, 16
*Seorang jomblo yang sedang menyelesaikan kuliah di jurusan Sastra Indonesia UNS. Ia aktif di Pakagula Sastra Karanganyar, Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya, dan Komunitas Soto Babat.
**Puisi ini dimuat pada laman http://www.lumbungpuisi.com/puisi-fiksi/2016/04/09/pohon-kerinduan.html
Komentar
Posting Komentar