Buat Apa Belajar EyD (?)
SOLO, Pernahkah dalam pikiran kita terbersit sebuah pertanyaan
buat apa belajar tentang Ejaan yang Disempurnakan (EyD)?. Iya, kalau aku memang
sering mempertanyakan hal ini. Tepat di depan buku tipis bertuliskan Ejaan yang
Disempurnakan (EyD) dengan kertas buram di dalamnya. Namun, seiring berjalannya
waktu aku akhirnya sadar kalau belajar EyD itu memang penting adanya. Dengan belajar
EyD membuat tulisan yang kita tulis semakin enak untuk di baca oleh orang lain.
Dan, hal ini juga akan menambah daya jual tulisan yang kita tulis.
Taman Makam
Pahlawan (TMP) atau lebih umumnya di kenal sebagai kuburan tampak rindang di
pagi ini, Ahad (3/01/2016). Di beberapa sudut, banyak anak muda yang
berlalulalang melakukan aktivitas akhir pekan mereka. Tak terkecuali sekumpulan anak muda yang
berkumpul di salah satu sudut pelataran depan TMP. Mereka
duduk melingkar dengan mengelar tikar sebagai alas duduk. Aku pun tak luput
dari sekumpulan anak muda tersebut. Aku bersama rekan-rekan yang ikut di
komunitas Sobat turut mendengarkan Mbak Lutfyah Dyaka yang sedang menerangkan tentang pentinya belajar EyD. Dan, kami juga diberi selembar
kertas berisi tulisan untuk dikoreksi bersama tentang EyD-nya.
Seperti dipertemuan
sebelumnya, di pertemuan kali ini ditutup juga dengan menyanyikan mars komunitas
Sobat secara bersama-sama. Setelah itu kita foto bersama dan meluncur ke rumah
makan untuk makan siang. Dan, lewat tulisan ini aku berterimakasih kepada mbak Lutfyah
Dyaka yang telah memberiku sebuah buku yang berjudul Falsafah Hidup karya Buya
Hamka. Doakan ya, semoga aku segera selesai membacanya ^_^.
Komentar
Posting Komentar