Film Hijab, Tontonan Renyah Tapi Mendidik

SOLO, Muslimdaily.net- Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo merilis film terbaru mereka yang berjudul Hijab di Hartono Mall, Solo Baru, Sukoharjo pada, Jumat (16/01/2015). Ide film religi yang diangkat dari kisah nyata ini berasal dari istri Hanung sendiri yaitu Zaskia Adya Mecca. Film ini merupakan proyek perdana dari produksi Dapur Film.
“Aku pengin ada film hijab yang dapat mewakili karakter aku,” kata Zaskia ketika bincang-bincang dengan awak media.

Sebagai seorang hijaber yang tak pernah merasakan dunia pondok pesantren, Zaskia merasa dirinya kurang terwakili lewat film-film religi yang sudah pernah tayang di bioskop. Ia menilai, film-film religi yang sudah ada itu dalam menyampaikan pesan-pesan agama kesannya sangat serius dan kaku.
“Kita mencoba menyampaikan dengan ringan, dengan like, dengan ketawa, dengan happy. Tanpa mereka (penonton) sadari sambil belajar (agama) juga,” ungkap Zaskia.
Menurut Zaskia, kisah yang ada di film Hijab ini akan mewakili semua wanita yang mengenakan hijab. Hal ini terjadi karena kisah yang ada di film Hijab ini terinspirasi dari kisah nyata. Ia mencontohkan salah satu adegan dalam film Hijab yang mengkisahkan seorang tukang parkir mengumpulkan uang demi membelikan istrinya jilbab.
“Semua kisahnya yang disitu true story,” pungkas ibu dua anak ini.
Film Hijab sendiri merupakan sebuah film yang menceritakan kisah empat sahabat yang memakai hijab kecuali satu orang yang bernama Anin. Ketiga sahabat lainnya adalah Bia, Tata dan Sari. Mereka merupakan perempuan bersuami dan berjilbab dengan style yang berbeda-beda. Bia, seorang desainer dan bersuamikan artis memilih berjilbab fashion. Tata yang isteri fotografer menutupi rambutnya yang botak dengan Turban. Sari yang bersuamikan lelaki keturunan Arab membalut tubuhnya dengan Jilbab Syar’i. Hanya Anin yang memilih untuk bebas tidak berjilbab sekaligus tidak mau segera menikah. Seperti halnya Anin, awalnya Bia, Tata dan Sari adalah perempuan mandiri. Setelah menikah, mereka menjadi isteri yang ‘Ikut Suami’ dan berada dalam kondisi tidak berdaya dengan pilihan-pilihannya sendiri.
Suatu hari, saat arisan bersama, Gamal (suami Sari) menyindir dengan kalimat: ‘semua arisan ibu-ibu sebenarnya arisan suami, karena duitnya dari Suami’. Tata terusik. Kemudian mengajak sahabatnya untuk menggugat ucapan Gamal dengan cara kembali menjadi perempuan mandiri seperti saat mereka masih lajang. Tidak disangka, Sari menyambut dengan antusias. Bia, Tata dan Anin jadi semangat. Akhirnya secara diam-diam mereka bekerja dengan memulai bisnis fashion HIJAB secara online. Bia desainernya, Sari yang mengelola keuangan, Tata dan Anin marketingnya.
Setelelah tiga bulan menggeluti bisnis ini, akhirnya bisnis ini pun meroket karena keuletan mereka. Disamping itu, fashion HIJAB juga sedang menjadi trend di Indonesia. Mereka telah berhasil membuktikan bahwa mereka bukan tipe perempuan ‘ikut suami’. Mereka akhirnya mandiri. Bahkan penghasilan mereka melebihi suami. Namun, tanpa disadari para suami merasa gengsi dan terancam sehingga menyebabkan keretakan rumah tangga. Apakah mereka tetap akan melanjutkan bisnis jualan hijabnya dan mengorbankan keluarga? atau memilih kembali menjadi Isteri yang ‘ikut suami’? tonton filmnya di bioskop kesayangan Anda. Selamat menikmati.
[Abdul Wahid]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Ringkasan novel Edensor

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili