SKF, Sepi Penonton Muda
Solo – Sebagai upaya
melestarikan musik tradisi dan memupuk rasa nasionalisme. Maka pemerintah kota Solo
kembali menghelat Solo Keroncong Festival
(SKF) 2014 pada, Jumat-Ahad (26–28/09/2014) di depan Benteng Vastenburg Solo.
Acara ini menampilkan para seniman keroncong lokal, nasional, maupun internasional.
Pada kesempatan
tersebut, panitia SKF telah menyediakan ratusan deret kursi untuk penonton SKF
2014. Namun, yang mendominasi di kursi tersebut adalah kalangan orang tua. Dari
pantauan kami pada Sabtu (27/09/2014) terlihat sekali kalau anak muda yang
menyaksikan acara tersebut tergolong sangat sedikit. Hal ini berarti
mengindikasikan bahwa apresiasi keroncong di kalangan anak muda sangat rendah.
Salah seorang penonton,
Hardo, mengatakan, ia sangat menyayangkan sikap anak muda sekarang yang
cenderung enggan untuk menikmati seni musik khas Indonesia seperti keroncong.
Padahal menurutnya, keroncong merupakan seni musik asli kota Solo.
“Anak muda Perlu
digalakkan rasa cinta kepada kebudayaan lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, salah
satu pengunjung, Cecep, mengungkapkan, ia merasa dirugikan oleh juru parkir
(jukir). Karena pada kesempatan tersebut memasang tarif yang dinilai tak
sebanding dengan pelayanan yang didapatkan olehnya. Hal ini lantaran para jukir
tidak memperhatikan tata letak parkir kendaraan yang di rasa tidak nyaman oleh
penggunjung. “Tempat parkirnya kurang nyaman mas,” pungkas pria asal Jogja.
Pada saat yang sama, juga di gelar
acara pameran bambu yang bertajuk “Bamboo Bienalle”. Tak seperti acara yang
lain, panitia SKF malah bersikap kreatif dengan menyatukan konsep panggung
SKF dengan acara pameran bambu tersebut. Hal ini terlihat dengan digunakannya bahan
dasar berupa bambu pada panggung SKF.
“Karena event yang diselenggarakan pada bulan
ini semuanya harus terintegrasi dengan acara Bamboo Bienalle,” ungkap ketua panitia SKF,
Wartono.
Acara tahunan yang dimulai pada tahun
2008 ini telah menginjak tahun yang keenam. Tiap tahunnya acara internasional
ini selalu dipadati oleh pengunjung.
Komentar
Posting Komentar