Sangiran, The Homeland of Java Man?
Sabtu,
16 Pebruari 2013. Sebuah kisah perjalanan hidup sebuah organisasi yang berbasis
keilmiahan di bidang humaniora di mulai. Sebuah perjalanan yang bertujuan untuk
mempersolid kekeluargaan antar pengurus dan melaksanakan sebuah program kerja
wisata edukasi yang telah lama tak terlaksana. Organisasi ini masih berstatus
sebagai Lembaga Semi Otonom (LSO) di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) FSSR UNS. Organisasi yang didirikan pada tahun 2011 ini oleh sang
pencetusnya di beri nama Saseru Study Club atau biasa di singkat sebagai SSC
dengan jargon Salam Budaya dan kreatif.
Kisah
ini di mulai dengan agenda kumpul-kumpul di halaman parkir Fakultas Sastra dan
Seni Rupa (FSSR) sembari menunggu teman-teman yang belum untuk berangkat
bersama-sama menuju ke museum Sangiran, Kali Jambe, Sragen. Kegiatan wisata
edukasi kali ini di ikuti oleh sekitar 20 peserta yang berasal dari beberapa
jurusan di FSSR UNS. Berangkat dari UNS pukul 09.30 WIB (padahal di jadwalnya
tertulis pukul 07.30 WIB ^_^) dengan perjalanan melewati arus gelombang darat
yang cukup ganas di sepanjang jalan raya menuju ke Sangiran di tambah lagi kita
harus berjibaku dengan bus-bus besar yang melaju dengan sangat kencangnya.
Tepat
pukul 10.30 WIB kita sampai di Museum Sangiran. Setibanya di sana kita
serombongan langsung di sambut oleh patung manusia purba yang cukup besar.
Sembari menunggu teman-teman yang lain datang (kita saja sudah terlambat, malah
ada yang lebih terlambat lagi -_-’’) kita foto-foto bersama di depan patung
manusia purba tersebut. Setelah menunggu sekitar 30 menit, barulah rombongan
orang-orang telatan itu pun datang dan kita langsung berkumpul untuk absen dan
di lanjutkan berkeliling di museum Sangiran.
Kita
serombongan anak masa kini yang mulai menjelajah dengan langkah kaki yang
lugu-lugu. Kecerian mulai memancar ketika kami mulai melihat-lihat benda yang
menurut kami bentuknya agak aneh. Mulai dari replika manusia purba sampai
dengan tulang-belulang makhluk purba yang telah di awetkan. Banyak pula
gambaran mengenai perkembangan manusia yang latah disebut sebagai revolusi
manusia.
[Abdul Wahid]
[Abdul Wahid]
Komentar
Posting Komentar