Khadijah Impianku

Fitrah seorang lelaki adalah mencintai wanita. Begitu pula sebaliknya. Bagi seorang muslim, mendapatkan pasangan hidup seorang muslimah adalah impian terbesarnya selain mendapatkan ridho Allah SWT, Rasulullah SAW, dan kedua orang tuanya. Ketika diberi pilihan untuk memilih pendamping hidup, seorang muslim akan memilih wanita berjilbab sebagai pendamping hidupnya ketimbang wanita yang tidak memakai jilbab.

Alasan mereka dalam menjemput pendamping jodoh ini pun cukup simpel. Mereka hanya memilih pendamping hidup karena faktor agamanya yang bagus bukan karena harta, keturunan, dan kecantikan. Hal ini dapat dipahami karena pada jiwa seorang Muslim lebih mengutamakan Allah SWT dalam membangun mahligai cintanya ketimbang seorang wanita cantik.
Namun, tak sedikit pula dari sosok wanita yang memakai jilbab, justru untuk berhias atau mempercantik diri. Mereka lingkarkan kain kerudung dikepalanya sembari ditata agar terlihat cantik. Diberinya aksesoris sehingga sedap dipandang oleh mata lelaki jalang. Kemudian dikeluarkannya beberapa helai rambut yang kelihatan mengkilat didahinya. Sungguh ini hanyalah sebuah perbuatan bodoh yang berujung kepada perbuatan tabarruj atau memamerkan auratnya.
Pada hakikatnya, seorang wanita berjilbab yang suka memamerkan aurat mereka itu bagaikan menjual barang dagangan dengan harga paling murah kepada laki-laki. Wanita seperti ini tak pernah berfikir kalau perbuatan mereka hanya akan mendatangkan laki-laki fasik yang mencari tubuh indah untuk dinikmati. Bukan para lelaki Muslim yang sedang mencari hati wanita yang bertakwa dengan tujuan untuk membangun mahligai rumah tangga di bawah naungan illahi.
Sebuah perhiasan yang paling indah bagi seorang muslimah adalah jilbab. Oleh karena itu, sebagai muslimah patut sekiranya untuk memelihara aurat dengan balutan jilbab yang menjuntai dari atas rambut hingga menutupi dada. Dengan menjaga pesona, keanggunan, dan kehormatan diri, pantaslah bila para lelaki Muslim berlomba-lomba ingin melamarnya.
Bila ada seorang wanita yang memakai jilbab besar biasanya terlihat cuek di mata para lelaki. Apalagi bila muslimah itu bertitel aktivis kampus yang sering mengelar rapat, diskusi, dan demo. Jelas, mereka akan terlihat lebih mampu berdiri sendiri untuk menyelesaikan segala kebutuhannya tanpa adanya bantuan dari seorang lelaki. Namun, sejatinya di dalam hati sanubari ia sedang memanjatkan doa untuk menghadirkan seorang muslim yang tangguh dan mampu membimbingnya menuju surganya Allah SWT. Dan, wanita seperti merekalah sosok Khadijah yang menjadi impianku sebagai seorang muslim. (Dimuat pada Majalah Embun Edisi Bulan Maret 2016)

*Oleh: Abdul Wahid 

Abdul Wahid adalah putra pertama dari tiga bersaudara. Saat ini ia sedang menempuh studi S1 di jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Solo. Selain kuliah, ia juga menjadi wartawan di portal berita Islam Muslimdaily.net dan aktif dibeberapa forum kepenulisan seperti, Pakagula Sastra Karanganyar, dan Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili

Ringkasan novel Edensor