Ketua MUI Pusat: Ketika MTA Baru Berdiri, Saya Sudah Ikut Ngaji Tiap Hari Ahad
SOLO, Ketua bidang dakwah dan
Pengembangan Masyarakat Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Dr. Amrullah
Ahmad, M.A, bershilaturahim dengan pimpinan pusat Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA),
Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina pada, Ahad (9/08) pagi. Ia juga sempat memberikan
tausyiah dihadapan ribuan jamaah pengajian Ahad Pagi tentang konsep jihad dalam
Al Qur’an. Sebelum berhadapan dengan jamaah pengajian MTA, ia bersama Al Ustadz
Ahmad Sukina mengikuti aksi menulis mushaf Al Qur’an dengan metode follow the line.
“Mujahid adalah orang yang
menundukkan hawa nafsunya,” katanya dalam tausyiah.
Saat dijumpai seusai acara
pengajian Ahad Pagi, KH. Dr. Amrullah Ahmad, M.A, mengapresiasi gerakan dakwah
yang telah dilakukan oleh MTA yang menurutnya terbilang langka. Ia mengaku
terkesan dengan kegiatan pengajian akbar yang oleh MTA bisa rutin digelar tiap
hari Ahad. Selain pengajian akbar tiap hari Ahad yang diikuti oleh 8 ribu
jamaah, pada hari yang sama juga ada pertemuan pengurus MTA se-Indonesia.
“Ini yang saya anggap satu
fenomena yang langka dikalangan ormas Islam,” ungkap ketua Umum Sarekat Islam
(SI) yang telah menjabat selama 10 tahun.
Ia bercerita, ia sudah mengenal
MTA sejak dipimpin oleh (alm.) KH. Abdullah Thufail Saputra. Ia mengaku saat
masih kuliah di Jogjakarta telah mengikuti pengajian Ahad Pagi MTA yang saat
itu diadakan di daerah Kemlayan, Solo. Menurutnya, jamaah MTA saat ini
terbilang fenomenal semangatnya dalam menegakkan Islam dengan cara-cara tablig
dan oleh jamaah pengajiannya akan mengamalkan hasil pengajiannya dikehidupan
sehari-hari.
“Ketika MTA baru berdiri saya sudah
ikut ngaji tiap hari Ahad Pagi. Ketika masih almarhum KH. Thufail,” ungkap pria
yang lahir di Banjarnegara.
Diakhir perjumpaannya, ia
menyampaikan akan menghadiri acara Silatuhim Nasional (Silatnas) MTA pada bulan
Desember 2015 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Selain itu,
ia berpesan kepada seluruh umat Islam agar mensyukuri kemerdekaan Republik
Indonesia. Karena Indonesia merdeka ini merupakan perjuangan dari segala
komponen bangsa dan umat Islam yang mayoritas memiliki andil yang besar untuk
memperjuangkan kemerdekaan.
“Kami sebagai bagian umat Islam,
sangat berharap bagaimana syariat Islam bisa ditegakkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. [Abdul Wahid]
Komentar
Posting Komentar