DEMA Sukses Kawal Pemilihan Presiden BEM
Solo-Dewan
Mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta
(DEMA FSSR UNS) sukses menyelenggarakan pemilihan umum presiden dan wakil
presiden Badan Eksekutif Mahasiswa FSSR (BEM FSSR) yang diikuti dua pasang
calon presiden dan calon wakil presiden BEM FSSR (Capres-Cawapres) pada Senin
(2/09) dan Selasa (3/09/2013). Pemungutan suara sendiri dilaksanakan di dua tempat
yang berbeda yakni di Gazebo FSSR dan Galeri Seni Rupa FSSR serta pemilu yang
diselenggarakan untuk kali keempat ini diikuti oleh 650 mahasiswa aktif FSSR
UNS Surakarta.
Sebelum menyelenggarakan pemilu capres
dan cawapres BEM, DEMA membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang di ketuai
oleh seorang mahasiswa jurusan ilmu sejarah angkatan 2011, Baharuddin
Ushudullah.
Pada gelaran pesta demokrasi kali ini
diikuti oleh dua pasang calon yaitu Bayun-Zulfi dan Suro-Agustin. Kegiatan
pemilu ini sendiri dimaksudkan untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa
mengenai tata cara pemilihan umum (pemilu). Karena BEM FSSR adalah miniatur
pemerintahan yang berada di lingkup FSSR UNS.
“Karena BEM adalah miniatur pemerintah
di universitas atau fakultas, yang mana pemilihannya adalah dengan pemilu yang
diikuti oleh dan untuk masyarakat di wilayah tersebut,” kata intan, selaku
ketua DEMA FSSR, Jumat (6/09).
Ketua DEMA FSSR tersebut mengatakan,
kegiatan pemilu kali ini bisa dibilang sukses karena jumlah partisipasi
pemilihnya meningkat dari tahun kemarin.
“Dari jumlah suara pencoblos,
partisipasi mahasiswa pada debat Capres-Cawapres BEM bias disimpulkan sukses.
Karena meningkatnya jumlah,” pungkas Intan, Jumat (6/09).
Sedangkan menurut
Baharuddin Ushudullah, pemilu kali ini secara kuantitas bisa dibilang sukses.
Akan tetapi belum bias dibilang sukses dalam hal kualitasnya.
“Menurut teman-teman KPU untuk pemilu
kali ini secara kuantitas bisa dibilang sukses. Hal ini dapat dilihat dari
partisipasi mahasiswa dalam pemilu secara kuantitas bisa dibilang cukup banyak.
Akan tetapi yang jadi masalah adalah banyaknya surat suara yang tidak sah
dikarenakan rusak,” kata Baharuddin Ushudullah, selaku ketua KPU, Jumat (6/09)
Akan tetapi, kesuksesan dalam
menyelenggarakan pemilu pada kali ini perlu adanya evaluasi yang mendetail. Hal
ini terungkap dari kritikan yang disampaikan oleh salah satu pemilih yang
bernama Cici. Ia mengungkapkan, pemilu kali sudah bagus dalam segi publikasi
yang bersifat masif serta panitia penyelenggara perlu mengecek hal-hal yang
menganggu berlangsungnya gelaran pesta demokrasi ini walaupun hal itu hanya
bersiafat remeh-temeh.
“Menurutku sudah bagus. Publikasinya
sudah melalui berbagai media,
mulai dari media
cetak maupun
online. Akan tetapi, ada kesalahan yang bener-bener fatal. Masak suara yang
tidak sah mencapai dua ratusan suara hanya gara-gara kesalahan (dalam) melipat surat suara
itu. Seharusnya hal yang remeh-temeh
seperti itu tidak disepelekan,
justru yang menjadi kunci kesuksesan itu adalah kedetailan yang objeknya adalah
hal-hal yang kecil dan remeh,” Ujar Cici, salah seorang pemilih aktif pada,
Jumat (6/09).
[Abdul Wahid]
Komentar
Posting Komentar