Pemuda, Sumber inspirasi perubahan

Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: "Ada tujuh orang yang akan mendapatkan perlindungan Allah pada hari kiamat dimana pada hari itu tidak ada tempat berlindung kecuali perlindungan Allah. Yakni penguasa yang adil, pemuda yang tampil kreatif lagi dinamis dalam menegakkan peribadatan kepada Allah, orang yang senantiasa merindukan peribadatan di dalam masjid, dua orang yang saling memadu kasih karena mencari keridhaan Allah hingga mereka berpisah dan bertemu semata - mata karena Allah, orang yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik molek lagi terhormat tetapi dia menolak karena takut kepada Allah, orang yang bersedekah dengan rahasia sehingga ibarat tangan kanan memberikan sedekah sementara tangan kirinya tidak mengetahui, dan orang yang berdzikir kepada Allah di tengah keheningan malam hingga berlinang air mata karena takut kepada adzab Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Susunan kata – kata yang mengawali tulisan ini adalah Sebuah hadits yang sering disampaikan oleh para Ustadz/kyai dalam gelaran pengajian – pengajian akbar maupun pada saat khutbah baik itu khutbah jum’ah maupun khutbah sholat ‘id. Namun sayang, masih sedikit sekali para pemuda Islam yang mengetahui makna dari hadits diatas. Makna yang seharusnya menjadi sebuah motivasi untuk membuat gebrakan akbar dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Dengan uraian kata – kata yang singkat ini penulis berharap semoga tulisan ini bisa memotivasi semangat bagi calon Mujahid dan Mujahidah penerus dakwah Islam.
Masa muda adalah masa yang sedang bergeloranya semangat. Masa dimana ghirah (semangat) sedang begitu mengebu-gebunya. Demikian pula dengan semangat dalam mencari makna sebuah Cinta pun muncul pada masa ini dengan sangat mengebu – ngebu pula. Pada masa inilah sebuah momentum perubahan terjadi dengan sangat dasyatnya. Yaitu momentum perubahan yang akan menjadikan seseorang menjadi sosok yang baik hati ataukah menjadi seseorang yang terhina.
Sebagai seorang pemuda Islam yang memiliki rasa nasionalisme tinggi seharusnya kita bisa lebih pandai untuk memilih dan memilah budaya yang masuk dalam bangsa kita. Apakah itu berpengaruh baik atau buruk. Selain itu pemuda muslim seharusnya bisa tampil bangga dengan statusnya yang dikenal sebagai pemuda Islam. Apalagi keberadaan kita yang sekarang telah mendapatkan status agent of change. Tentu saja seharusnya kita menampakan diri dalam bingkai kebijaksanaan dan keberanian untuk menunjukkan identitas diri yang sebenarnya. Seorang pemuda adalah agen perubahan, pastinya pantang untuk sekedar meniru hal – hal yang bukan menjadi jati diri seorang muslim. Maka segeralah temukan dirimu dalam wujud baru, yang lebih kuat, smart, dan inspiratif.
Sosok pemuda kuat, pastilah berjiwa besar. Dia tidak akan mudah putus asa ketika menghadapi kenyataan hidup yang menyulitkannya. Senantiasa bisa menjadi diri sendiri walaupun lingkungan tidak mendukungnya. Tidak pernah menganggap kritik sebagai hambatan, tetapi menjadikannya sebagai bahan pelajaran untuk introspeksi menjadi lebih baik lagi.
Jika seorang pemuda muslim sudah memiliki jiwa yang kuat, pastilah mampu berfikir dengan smart. Mampu memperhitungkan pilihan dengan tepat. Dalam kondisi apapun seharusnya sebagai pemuda muslim kita harus mampu memposisikan diri dan memiliki keinginan yang kuat untuk terus belajar dan selalu menjadikan kesulitan – kesulitan dalam mengarungi samudera kehidupan sebagai jalan untuk mengapai kesuksesan.
Jika kedua sifat itu sudah kita miliki. Maka, secara otomatis kita pun akan menjadi seorang pribadi muslim yang inspiratif. Pribadi yang inspiratif akan mampu mewarnai dan mengerakkan orang yang ada di sekitarnya. Dengan didasari pola pikir yang kreatif dan inovatif untuk menjadikan orang – orang disekitarnya mampu merasakan manfaat yang kita timbulkan.
Kita tidak perlu takut untuk memulai hal yang baru. Jika sekarang masih ada perasaan takut jika nanti dicaci karena dianggap sok suci, tenang saja. Karena Allah menganggap orang yang menyeru kepada perbuatan makruf dan mencegah perbuatan mungkar. Sebagaimana firman Allah SWT :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali – Imran : 104)
Dan  sesungguhnya Allah pun juga lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati kita. Jadi, tetaplah percaya bahwa tidak ada keberhasilan diri yang tidak dimulai dari kegagalan. Kemenangan untuk menjadi baik memang membutuhkan sebuah pengorbanan dan tergantung pada seberapa jauh dan besarkah pengorbanan yang kita lakukan untuk menjadi insan yang lebih baik mulai dari sekarang.
Allah SWT juga tidak pernah  menilai seseorang hasil dari usaha yang lakukannya. Namun, yang dinilai oleh Allah SWT adalah proses atau upaya yang kita lakukan untuk mencapai hasil dari apa yang kita kerjakan.
Allah berfirman dalam  Qs. At – Tawbah : 105
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Itulah masa muda, masa yang penuh tantangan dalam mengapai jati diri seorang Muslim sejati. So, tunggu apalagi, mari kita melangkah bersama – sama dengan sebuah prinsip yang akan menguncang seantero dunia, yakni prinsip yang berbunyi :
“Pemuda, Sumber Inspirasi Perubahan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaidah Penulisan Arab Melayu

Ringkasan novel Edensor

Biografi, Karya, dan Pemikiran Abdul Rauf Al-Singkili