Masih Ingatkah Kau Tentang Sumpah Pemuda?

Dalam
acara pembukaan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh
menyampaikan bahwa, Penguatan Bahasa Indonesia di Dunia Internasional” sengaja
dipilih sebagai tema utama dalam kongres bahasa Indonesia kali ini dimaksudkan
untuk memupuk rasa kecintaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Dengan rasa
kecintaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia dapat memperkuat peranan bahasa
Indonesia di segala bidang dan mampu bersaing dalam percaturan dunia
internasional.
"Oleh
karena itu, kita ingin
mendorong terus agar bahasa Indonesia bisa dipelajari dan dikenalkan di
berbagai negara," kata Nuh di sambut dengan tepuk tangan riuh peserta
kongres pada Senin (28/10).
Dalam
kesempatan yang lain, ketua Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mahsun menyatakan bahwa bahasa Indonesia
adalah sebuah pengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, Bahasa
Indonesia juga dapat menghilangkan batas – batas etnisitas bangsa Indonesia
dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia juga memainkan peran penting dalam bidang
politik, ekonomi, hukum, dan bisnis. Penetapan regulasi penggunaan bahasa
Indonesia di bidang-bidang itu kata dia, langsung maupun tidak langsung membuat
kemahiran berbahasa Indonesia menjadi kepentingan banyak pihak. Karena sekarang
kemahiran berbahasa Indonesia telah dijadikan syarat kelulusan dalam pendidikan
dan pengembangan karier pada bidang-bidang tertentu.
"Itulah
sebabnya, lembaga pembelajaran dan pengujian kemahiran berbahasa Indonesia
bermunculan di berbagai negara. Sejalan dengan itu, peningkatan mutu
pembelajaran bahasa Indonesia juga harus terus dilakukan," tegas profesor bahasa kelahiran pulau Nusa Tenggara tersebut.
Kongres
bahasa Indonesia kali ini mengambil tema tentang “Penguatan Bahasa Indonesia di
Dunia Internasional”. Adapun sub tema dijabarkan ke dalam delapan sub tema
antara lain, (1) Bahasa Indonesia sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan dan Wahana
Iptek, (2) Bahasa Indonesia sebagai Jati Diri dan Media Pendidikan Karakter
Bangsa dalam Memperkukuh NKRI, (3) Diplomasi Kebahasaan sebagai Upaya Jati Diri
dan Pemartabatan Bangsa, (4) Industri Kreatif Berbasis Bahasa dan Sastra dalam
Meningkatkan Daya Saing Bangsa, (5) Bahasa Daerah dan Bahasa Asing sebagai
Pendukung Bahasa Indonesia, (6) Membawa Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra
Dunia, (7) Optimalisasi Peran Media Massa dalam Pemanfaatan Bahasa dan Sastra
Indonesia, serta (8) Perkembangan Bahasa dan Studi Indonesia di Luar Negeri.

Abdul Wahid_Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta
Komentar
Posting Komentar